Assalamu’alaikum Bolo

Sehat sehat kabeh tho

Wis ra sah ngelu neh..

Saiki tak bantu jawab soal ne hyo..

Semangat Bolo..

Stel kendo wae bolo

Ora usah ngelu

Dilumat wae soale

Ning chanel Ngelumath….

Ngelumath “Solusi Ngelu Mikir Mapel Sekolah”

Ngelumath “Bablas Ngelune”

Ojo lali subkreb, follow,

Karo dishare ning bolo liyane

Ben ora ngelu berjamaah… wkk

Ojo lali moco sholawat disik yo bolo,

Ben padhang pikirane

Bismillahirrohmaanirrohiim

Allohumma sholi ala Muhammad wa aali Muhammad

SOAL

Sebutkan 2 contoh pengamalan Pancasila sila ke- 1 ?

JAWAB

Berikut adalah dua contoh pengamalan Pancasila dalam sila ke-1, “Ketuhanan Yang Maha Esa”:

  1. Kebebasan Beragama: Menghormati keberagaman agama dan keyakinan, serta memberikan kebebasan kepada setiap individu untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing tanpa adanya diskriminasi atau paksaan.
  2. Kerukunan Antarumat Beragama: Membangun hubungan yang harmonis dan saling menghormati antara pemeluk agama yang berbeda, serta menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama dalam kehidupan bermasyarakat.

SOAL

Sebutkan 4 penghambat gotong royong ?

JAWAB

Berikut adalah empat penghambat gotong royong:

  1. Egoisme: Sikap individualisme yang mengutamakan kepentingan diri sendiri tanpa memperhatikan kepentingan bersama atau kebutuhan orang lain dapat menghambat terwujudnya gotong royong.
  2. Ketidakpedulian: Kurangnya kesadaran akan pentingnya berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong serta kurangnya rasa tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar dapat menjadi penghambat.
  3. Ketidakadilan: Adanya kesenjangan sosial, ekonomi, dan politik dalam masyarakat dapat menyulitkan terciptanya kesetaraan dan keadilan dalam partisipasi gotong royong.
  4. Konflik: Konflik antarindividu, kelompok, atau komunitas dalam masyarakat dapat menghambat terjalinnya kerjasama dan solidaritas yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan gotong royong secara efektif.

SOAL

Sebutkan 3 Tujuan konstitusi ?

JAWAB

Tiga tujuan konstitusi dalam suatu negara adalah:

  1. Menetapkan Landasan Negara: Konstitusi menetapkan prinsip-prinsip dasar yang menjadi fondasi bagi penyelenggaraan negara, termasuk pembagian kekuasaan, hak asasi manusia, dan aturan-aturan pokok yang mengatur kehidupan bermasyarakat.
  2. Mengatur Kekuasaan Negara: Konstitusi mengatur bagaimana kekuasaan negara didistribusikan, dilaksanakan, dan diawasi. Ini meliputi pembagian kekuasaan antara cabang-cabang pemerintahan, hubungan antara pemerintah pusat dan daerah, serta perlindungan terhadap hak-hak warga negara.
  3. Menjamin Perlindungan Hak-Hak Warga Negara: Konstitusi bertujuan untuk melindungi hak-hak asasi warga negara, seperti kebebasan berbicara, hak atas keadilan, hak untuk beragama, hak atas pendidikan, dan hak-hak lainnya. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa kekuasaan negara tidak disalahgunakan dan untuk memperkuat kedaulatan rakyat.

SOAL

Sebutkan 3 hak dan kewajiban yang ada di lingkungan sekolah ?

JAWAB

Tiga hak dan kewajiban yang ada di lingkungan sekolah adalah sebagai berikut:

Hak:

  1. Hak atas Pendidikan: Setiap siswa memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas sesuai dengan kemampuan dan potensinya tanpa diskriminasi.
  2. Hak untuk Diperlakukan dengan Adil dan Hormat: Siswa memiliki hak untuk diperlakukan secara adil dan hormat oleh guru, staf sekolah, dan rekan sekelasnya tanpa memandang latar belakang, agama, ras, atau gender.
  3. Hak untuk Berpartisipasi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler: Siswa memiliki hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti klub, organisasi, atau kegiatan sosial yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

Kewajiban:

  1. Kewajiban untuk Hadir dan Belajar dengan Sungguh-sungguh: Siswa memiliki kewajiban untuk hadir di sekolah sesuai jadwal dan berusaha belajar dengan sungguh-sungguh dalam setiap pelajaran yang diberikan.
  2. Kewajiban untuk Menghormati Guru dan Staf Sekolah: Siswa memiliki kewajiban untuk menghormati otoritas guru dan staf sekolah, serta mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan oleh sekolah.
  3. Kewajiban untuk Menjaga Kebersihan dan Ketertiban Sekolah: Siswa memiliki kewajiban untuk menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan sekolah, termasuk menjaga fasilitas sekolah dan mematuhi tata tertib yang telah ditetapkan.

SOAL

Tuliskan kembali pembukaan UUD 1945 alenia ke – 2 ?

JAWAB

Pembukaan UUD 1945 alinea kedua berbunyi:

“Kami bangsa Indonesia, dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.”

SOAL

Terdapat kaitan yang erat antara perbedaan gender atau gender differences dengan ketidak adilan gender atau gender inequalities, Jelaskan kaitan keduanya ?

JAWAB

Perbedaan gender atau gender differences mengacu pada perbedaan biologis, psikologis, dan sosial antara laki-laki dan perempuan. Ini mencakup perbedaan dalam fisik, emosi, perilaku, dan peran yang diakui oleh masyarakat. Namun, ketidakadilan gender atau gender inequalities terjadi ketika perbedaan ini menyebabkan perlakuan yang tidak adil terhadap individu berdasarkan jenis kelamin mereka.

Kaitan antara perbedaan gender dan ketidakadilan gender bisa terjadi karena beberapa alasan:

  1. Stereotipe Gender: Persepsi dan harapan yang diberikan oleh masyarakat terhadap laki-laki dan perempuan sering kali dibentuk oleh stereotipe gender. Misalnya, stereotipe bahwa laki-laki lebih cocok untuk pekerjaan yang memerlukan kekuatan fisik sementara perempuan lebih cocok untuk pekerjaan yang memerlukan kelembutan. Stereotipe semacam itu dapat menyebabkan diskriminasi dan ketidakadilan dalam akses terhadap peluang dan hak.
  2. Diskriminasi Institusional: Struktur sosial, hukum, dan kebijakan yang ada dalam masyarakat sering kali memihak pada satu jenis kelamin daripada yang lain. Misalnya, undang-undang atau kebijakan yang menguntungkan laki-laki dalam hal warisan, hak kepemilikan tanah, atau akses terhadap pekerjaan tertentu dapat menciptakan ketidakadilan gender.
  3. Ketidaksetaraan dalam Kesempatan: Perbedaan gender dapat menghasilkan ketidaksetaraan dalam kesempatan pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan kehidupan sosial. Misalnya, kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan atau keterwakilan yang tidak seimbang di dalam bidang-bidang tertentu dapat mengakibatkan ketidakadilan gender.

Dengan demikian, perbedaan gender menjadi dasar dari ketidakadilan gender ketika perbedaan itu dieksploitasi atau diperkuat oleh struktur dan norma sosial yang mendiskriminasi. Upaya untuk mengurangi ketidakadilan gender membutuhkan pemahaman mendalam tentang perbedaan gender serta langkah-langkah konkret untuk mengatasi stereotipe, diskriminasi, dan ketidaksetaraan dalam masyarakat.

SOAL

Jelaskan akibat konflik pada masyarakat dalam kaitannya  dengan kehancuran nilai-nilai dan norma yang ada?

JAWAB

Konflik dalam masyarakat dapat memiliki dampak yang signifikan pada kehancuran nilai-nilai dan norma yang ada. Beberapa akibat konflik tersebut termasuk:

  1. Penghancuran Kepercayaan dan Solidaritas: Konflik sering kali mengakibatkan pecahnya kepercayaan antarindividu, kelompok, atau komunitas. Ketika kepercayaan hancur, solidaritas sosial juga terganggu. Orang-orang mungkin menjadi curiga satu sama lain dan kurang bersedia untuk bekerja sama atau berbagi dalam kegiatan yang bersifat gotong royong.
  2. Penurunan Kepatuhan terhadap Hukum dan Norma: Konflik dapat memicu perasaan ketidakpuasan terhadap pemerintah, lembaga hukum, atau otoritas lainnya. Hal ini dapat mengarah pada penurunan kepatuhan terhadap hukum dan norma yang ada, karena orang-orang mungkin merasa bahwa sistem tersebut tidak lagi adil atau relevan bagi mereka.
  3. Peningkatan Pelanggaran HAM: Konflik sering kali menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) karena adanya kekerasan, penindasan, atau perlakuan tidak manusiawi terhadap individu atau kelompok tertentu. Norma-norma yang melindungi hak-hak individu dapat diabaikan atau dilanggar dalam situasi konflik.
  4. Polarisasi Sosial: Konflik cenderung memperdalam pembelahan sosial antara kelompok-kelompok yang berkonflik. Hal ini dapat menghasilkan polarisasi politik, etnis, atau agama, di mana orang-orang cenderung memilih untuk berada di “kubu” mereka sendiri dan menolak untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan pihak lain.
  5. Kehilangan Identitas dan Kebudayaan: Konflik sering kali menyebabkan penghancuran atau penindasan budaya dan identitas kelompok tertentu. Ini bisa berupa penghancuran situs budaya, larangan terhadap praktik keagamaan atau kebiasaan tradisional, atau bahkan upaya untuk menggusur atau menghilangkan kelompok etnis atau budaya tertentu.

Dengan demikian, konflik dalam masyarakat dapat memiliki dampak yang luas dan merusak, tidak hanya dalam hal keamanan dan stabilitas, tetapi juga dalam hal pemeliharaan nilai-nilai, norma, dan identitas sosial. Upaya pencegahan dan penyelesaian konflik yang efektif memerlukan pengakuan atas potensi kerusakan ini dan upaya nyata untuk memperbaiki dampak negatifnya.

SOAL

Apa yang terjadi apabila seseorang mempunyai sikap primordialisme yang berlebihan? Jelaskan!

JAWAB

Sikap primordialisme yang berlebihan dapat memiliki beberapa konsekuensi yang negatif, antara lain:

  1. Diskriminasi dan Ketidakadilan: Seseorang yang memiliki sikap primordialisme yang berlebihan cenderung melihat dunia dalam kategori etnis, agama, atau suku bangsa. Hal ini dapat menyebabkan diskriminasi terhadap orang-orang yang dianggap berbeda, baik dalam hal peluang sosial, ekonomi, atau politik.
  2. Pembatasan Hubungan Antar Kelompok: Primordialisme yang berlebihan dapat menyebabkan pembatasan hubungan antar kelompok yang berbeda. Orang-orang mungkin cenderung memilih untuk berinteraksi dan bekerja sama hanya dengan orang-orang dari kelompok yang sama, sementara membangun dinding terhadap kelompok-kelompok lain.
  3. Polarisasi Sosial dan Konflik Antar Kelompok: Sikap primordialisme yang berlebihan bisa memperdalam pembelahan sosial antar kelompok-kelompok yang berbeda. Hal ini bisa menyebabkan polarisasi politik, etnis, atau agama, yang pada gilirannya dapat memicu konflik antar kelompok.
  4. Kesulitan dalam Pembangunan Bersama: Primordialisme yang berlebihan dapat menghambat upaya pembangunan yang bersifat inklusif dan berkelanjutan. Ketika orang-orang terpecah belah berdasarkan identitas primordial, sulit untuk membangun konsensus atau bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam pembangunan ekonomi, sosial, atau politik.
  5. Keterbelakangan dalam Perubahan Sosial: Sikap primordialisme yang berlebihan dapat menjadi hambatan dalam menghadapi perubahan sosial atau perkembangan zaman. Orang-orang yang terlalu melekat pada identitas primordial mungkin cenderung menolak atau menghambat perubahan yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai atau tradisi kelompok mereka.

Dengan demikian, sikap primordialisme yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah sosial, politik, dan ekonomi dalam masyarakat, serta menghambat kemajuan dan pembangunan yang inklusif. Oleh karena itu, penting untuk menggalakkan sikap yang lebih inklusif dan toleran, yang menghargai keberagaman dan menghormati hak-hak individu tanpa memandang identitas primordial.

SOAL

Pengamalan Pancasila dapat mencegah munculnya egoisme kedaerahan dan memperkuat Nasionalisme. Setujukah Anda dengan Pendapat tersebut ?

JAWAB

Saya setuju dengan pendapat tersebut. Pengamalan Pancasila dapat mencegah munculnya egoisme kedaerahan dan memperkuat nasionalisme karena Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang mengedepankan persatuan, kesatuan, dan kebhinekaan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa saya setuju:

  1. Nilai Persatuan dan Kesatuan: Salah satu aspek penting dari Pancasila adalah nilai persatuan dan kesatuan. Dalam prinsip ini, Pancasila menekankan pentingnya kesatuan bangsa Indonesia di atas perbedaan regional, etnis, atau agama. Dengan demikian, pengamalan nilai-nilai Pancasila dapat membantu mengurangi egoisme kedaerahan dengan memperkuat kesadaran akan pentingnya persatuan nasional di antara berbagai kelompok regional di Indonesia.
  2. Kebhinekaan: Pancasila mengakui dan menghargai keberagaman budaya, agama, dan suku bangsa di Indonesia. Dalam konteks ini, pengamalan Pancasila mengajarkan pentingnya menghormati dan menghargai perbedaan, serta membangun solidaritas dan kerjasama antara berbagai kelompok masyarakat yang berbeda. Ini dapat mengurangi sentimen nasionalisme sempit yang muncul dari pandangan eksklusif terhadap identitas etnis atau regional.
  3. Pendidikan Nilai: Pengamalan Pancasila juga melibatkan pendidikan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. Melalui pendidikan yang efektif, nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, toleransi, keadilan, dan persatuan nasional dapat ditanamkan dalam kesadaran masyarakat. Hal ini membantu membangun kesadaran akan pentingnya kebersamaan dan nasionalisme yang kuat di antara warga negara Indonesia.

Dengan demikian, pengamalan Pancasila dapat memainkan peran penting dalam mencegah munculnya egoisme kedaerahan dan memperkuat nasionalisme dengan mempromosikan persatuan, kesatuan, kebhinekaan, dan nilai-nilai kebersamaan dalam masyarakat Indonesia.

SOAL

Identitas nasional sangat beragam. Tuliskan dan jelaskan pengelompokan Identitas Nasional ?

JAWAB

Identitas nasional adalah kombinasi dari berbagai elemen yang membentuk kesadaran kolektif suatu bangsa. Identitas nasional dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan aspek-aspek tertentu. Berikut adalah pengelompokan identitas nasional yang umum:

  1. Identitas Etnis atau Etnik: Identitas etnis mencakup elemen-elemen seperti bahasa, budaya, tradisi, dan sejarah bersama yang diwariskan dari generasi ke generasi dalam suatu kelompok etnis atau suku bangsa. Misalnya, identitas etnis Indonesia mencakup budaya Jawa, Sunda, Batak, dll.
  2. Identitas Linguistik: Identitas linguistik berkaitan dengan bahasa atau dialek yang digunakan oleh suatu kelompok. Bahasa sering kali menjadi salah satu elemen yang paling kuat dalam membentuk identitas nasional. Contohnya adalah identitas nasional Perancis yang terkait erat dengan bahasa Perancis.
  3. Identitas Agama: Identitas agama mencakup keyakinan, praktik keagamaan, dan tradisi yang dibagikan oleh anggota suatu agama atau denominasi. Identitas agama dapat memiliki dampak yang signifikan dalam membentuk identitas nasional, terutama di negara-negara dengan mayoritas agama tertentu.
  4. Identitas Kultural: Identitas kultural meliputi aspek-aspek seperti seni, musik, tarian, kuliner, dan perayaan yang khas bagi suatu kelompok atau masyarakat. Identitas kultural dapat menjadi bagian integral dari identitas nasional suatu negara.
  5. Identitas Sejarah: Identitas sejarah mencakup narasi bersama tentang asal-usul, perjuangan, dan pencapaian suatu bangsa atau masyarakat. Pengalaman sejarah yang dibagikan dapat menjadi titik sentral dalam membentuk kesadaran nasional.
  6. Identitas Politik: Identitas politik mencakup nilai-nilai, ideologi, sistem politik, dan simbol-simbol nasional yang diakui oleh suatu bangsa. Hal ini mencakup prinsip-prinsip dasar yang diatur oleh konstitusi dan hukum negara.
  7. Identitas Geografis: Identitas geografis terkait dengan ciri khas geografis suatu wilayah, seperti iklim, lingkungan alam, atau letak geografis yang mempengaruhi cara hidup dan persepsi orang-orang yang tinggal di sana.

Pengelompokan identitas nasional ini membantu kita memahami kompleksitas dan keragaman identitas yang membentuk kesatuan nasional suatu bangsa. Identitas nasional sering kali merupakan kombinasi dari berbagai elemen ini, yang saling berinteraksi dan saling memperkuat satu sama lain.

Semoga bermanfaat yo Bolo