Assalamu’alaikum Bolo

Sehat sehat kabeh tho

Wis ra sah ngelu neh..

Saiki tak bantu jawab soal ne hyo..

Semangat Bolo..

Stel kendo wae bolo

Ora usah ngelu

Dilumat wae soale

Ning chanel Ngelumath….

Ngelumath “Solusi Ngelu Mikir Mapel Sekolah”

Ngelumath “Bablas Ngelune”

Ojo lali subkreb, follow,

Karo dishare ning bolo liyane

Ben ora ngelu berjamaah… wkk

Ojo lali moco sholawat disik yo bolo,

Ben padhang pikirane

Bismillahirrohmaanirrohiim

Allohumma sholi ala Muhammad wa aali Muhammad

SOAL

Sebut jelaskan 2 periode yang ada pada perkembangan kebudayaan dalam sejarah indonesia ?

JAWAB

ada banyak cara untuk membagi periode dalam perkembangan kebudayaan Indonesia, tetapi dua periode yang sering disorot dalam sejarah Indonesia adalah:

  1. Periode Praaksara dan Kerajaan Kuno: Ini adalah masa sebelum penulisan telah ditemukan di Indonesia. Masa ini ditandai dengan adanya berbagai kerajaan maritim dan agraris di kepulauan Nusantara. Contohnya adalah Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Kebudayaan Hindu-Buddha sangat berpengaruh pada periode ini, seperti terlihat dalam seni arsitektur candi dan peninggalan sastra seperti epik Mahabharata dan Ramayana dalam bentuk kakawin.
  2. Periode Kolonialisme dan Modernisasi: Periode ini dimulai dengan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia pada akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16. Perdagangan rempah-rempah menjadi faktor utama yang mendorong kedatangan bangsa Eropa, terutama Portugis, Belanda, Inggris, dan Spanyol. Pengaruh Eropa ini membawa perubahan besar dalam segala hal, termasuk politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Misalnya, Belanda mendirikan VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) dan kemudian menjadi penguasa kolonial di Indonesia. Proses kolonialisasi ini mempengaruhi kebudayaan lokal secara signifikan, dengan pengenalan agama dan budaya baru, serta modernisasi dalam berbagai aspek kehidupan.

Dua periode ini merupakan titik balik dalam sejarah kebudayaan Indonesia yang membentuk landasan bagi perkembangan lebih lanjut di masa mendatang.

SOAL

Sebutkan 4 langkah – langkah yang digunakan untuk penelitian sejarah ?

JAWAB

berikut adalah empat langkah umum yang digunakan dalam penelitian sejarah:

  1. Identifikasi dan Pengumpulan Sumber: Langkah pertama adalah mengidentifikasi sumber-sumber yang relevan untuk topik yang diteliti. Sumber-sumber tersebut bisa berupa dokumen tertulis, artefak arkeologis, sumber lisan, gambar, dan lain sebagainya. Peneliti harus memastikan bahwa sumber-sumber tersebut dapat dipercaya dan relevan dengan topik penelitian.
  2. Kritik Sumber: Setelah sumber-sumber terkumpul, langkah berikutnya adalah melakukan kritik terhadap sumber-sumber tersebut. Ini melibatkan evaluasi terhadap keandalan, keberpihakan, dan keaslian sumber-sumber tersebut. Peneliti perlu mempertimbangkan konteks historis di mana sumber-sumber itu dibuat dan memperhatikan potensi bias atau manipulasi.
  3. Interpretasi dan Analisis: Langkah selanjutnya adalah menginterpretasikan dan menganalisis sumber-sumber tersebut untuk memahami konteks historisnya. Ini melibatkan penafsiran terhadap informasi yang terkandung dalam sumber-sumber tersebut dan mencoba untuk memahami makna di balik peristiwa-peristiwa yang terjadi. Analisis ini dapat melibatkan pembandingan dengan sumber-sumber lain, penggunaan teori-teori sejarah, dan pendekatan-pendekatan metodologis lainnya.
  4. Penulisan dan Penyajian: Langkah terakhir adalah menuliskan hasil penelitian dan menyajikannya dengan jelas dan sistematis. Peneliti harus mampu menyusun narasi yang koheren berdasarkan temuan-temuan mereka dan menyajikannya dengan dukungan yang memadai dari sumber-sumber yang digunakan. Penyusunan karya tulis sejarah harus mengikuti standar akademik dan etika penelitian.

SOAL

Sebutkan 3 teori yang mendukung asal usul nenek moyang bangsa Indonesia ?

JAWAB

Terdapat beberapa teori yang mencoba menjelaskan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Namun, perlu dicatat bahwa tidak ada konsensus tunggal di antara para ahli sejarah dan antropologi mengenai asal-usul pasti nenek moyang bangsa Indonesia. Beberapa teori yang sering dibahas adalah:

  1. Teori Migrasi Melanesia: Teori ini mengusulkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari kelompok Melanesia yang bermigrasi ke wilayah Indonesia dari bagian barat daya Pasifik. Ini didukung oleh bukti arkeologis dan genetika yang menunjukkan adanya hubungan antara penduduk Melanesia dan penduduk Indonesia, serta kesamaan dalam aspek-aspek budaya tertentu.
  2. Teori Migrasi Austronesia: Teori ini menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari kelompok Austronesia yang bermigrasi dari Taiwan ke wilayah kepulauan Indonesia dan Pasifik. Migrasi ini diyakini terjadi sekitar 4.000 hingga 5.000 tahun yang lalu. Bukti untuk teori ini termasuk kemiripan bahasa dan pola penyebaran tanaman dan teknologi di wilayah tersebut.
  3. Teori Konvergensi dan Difusi: Teori ini mengusulkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari percampuran antara berbagai kelompok etnis dan budaya yang ada di wilayah Asia Tenggara. Teori ini menekankan pada proses konvergensi budaya dan difusi unsur-unsur budaya antara kelompok-kelompok tersebut, sehingga membentuk identitas budaya yang unik bagi penduduk Indonesia.

Tiga teori ini mewakili beberapa pandangan utama dalam upaya untuk memahami asal usul nenek moyang bangsa Indonesia, tetapi perdebatan tentang asal-usul pasti tetap berlanjut di kalangan para ahli.

SOAL

Jelaskan apa yang di maksud dengan kepercayaan Animisme ?

JAWAB

Animisme adalah kepercayaan bahwa segala hal di alam semesta, baik itu benda mati maupun makhluk hidup, memiliki jiwa atau roh. Dalam kepercayaan animisme, semua objek, baik itu gunung, sungai, pohon, hewan, atau bahkan benda-benda buatan manusia, dianggap memiliki kesadaran atau keberadaan spiritual yang dapat mempengaruhi dunia fisik dan interaksi antara manusia dengan alam.

Beberapa ciri umum dari kepercayaan animisme meliputi:

  1. Pemujaan terhadap Alam: Penganut animisme percaya bahwa alam memiliki kekuatan dan keberadaan spiritual yang harus dihormati dan diberi persembahan. Mereka memuja berbagai elemen alam seperti matahari, bulan, bintang, gunung, sungai, dan pohon sebagai manifestasi dari roh-roh yang hidup.
  2. Hubungan Manusia dengan Alam: Animisme menekankan hubungan erat antara manusia dengan alam. Manusia dianggap sebagai bagian dari alam dan harus hidup berdampingan dengan makhluk-makhluk lainnya dengan saling menghormati dan menjaga keseimbangan ekologis.
  3. Upacara dan Ritual: Penganut animisme sering melakukan upacara-upacara dan ritual-ritual untuk mempersembahkan penghormatan kepada roh-roh alam atau memohon perlindungan, kesuburan, atau keberhasilan dalam kehidupan mereka.
  4. Keterlibatan Roh-Roh dalam Kehidupan Sehari-hari: Dalam kepercayaan animisme, roh-roh diyakini turut campur dalam kehidupan sehari-hari manusia. Mereka bisa memberikan berkah atau menghukum, tergantung pada bagaimana manusia memperlakukan alam dan roh-roh tersebut.

Kepercayaan animisme sering ditemui di berbagai budaya primitif di seluruh dunia dan merupakan salah satu bentuk awal dari kepercayaan agama dan spiritualitas manusia. Meskipun tidak sebanyak dulu, masih ada komunitas-komunitas di berbagai belahan dunia yang masih mempraktikkan kepercayaan animisme hingga saat ini.

SOAL

Sebutkan 4 fase perkembangan sejarah hindu – budha di india ?

JAWAB

Perkembangan sejarah Hindu-Buddha di India dapat dibagi menjadi beberapa fase yang mencakup berbagai periode penting dalam sejarah dan perkembangan agama dan budaya di India. Berikut adalah empat fase utama dalam sejarah Hindu-Buddha di India:

  1. Periode Veda dan Brahmana (sekitar 1500-600 SM): Periode ini ditandai dengan masa perkembangan ajaran Veda dan agama Brahmana. Veda adalah teks-teks suci tertua dalam agama Hindu yang terdiri dari himne, mantra, dan doa yang digunakan dalam ritual agama. Agama Brahmana menekankan pentingnya upacara ritual dan persembahan kepada para dewa. Pada masa ini, agama Hindu berkembang secara signifikan.
  2. Periode Upanishad dan Epik (sekitar 600-200 SM): Periode ini ditandai oleh munculnya Upanishad, teks-teks filsafat yang menggali konsep-konsep seperti Brahman (kekayaan spiritual) dan atman (jiwa individual). Selama periode ini juga muncul epik-epik terkenal seperti Mahabharata dan Ramayana, yang memainkan peran penting dalam budaya Hindu. Pada saat yang sama, agama Buddha juga muncul dan berkembang pesat.
  3. Periode Kerajaan Maurya dan Gupta (sekitar 322 SM – 550 M): Periode ini ditandai oleh keberadaan beberapa kerajaan besar di India, termasuk Kerajaan Maurya dan Kerajaan Gupta. Di bawah pemerintahan Ashoka dari dinasti Maurya, agama Buddha menjadi agama negara dan tersebar luas di seluruh wilayah India. Di sisi lain, pada masa ini, agama Hindu mengalami revitalisasi dan pengembangan, dengan munculnya teks-teks seperti Purana dan teologi-teologi baru.
  4. Periode Pasca-Gupta (sekitar 550-1200 M): Periode ini ditandai oleh periode transisi dan transformasi dalam sejarah India. Meskipun periode ini melihat penurunan kekuasaan politik kerajaan Gupta, tetapi kehidupan intelektual dan budaya tetap berkembang. Pada masa ini, agama Hindu semakin menguat, dengan munculnya berbagai aliran keagamaan seperti Shaivism, Vaishnavism, dan Shaktism. Sementara itu, agama Buddha mengalami penurunan pengaruhnya di India, meskipun masih terus berkembang di luar India, khususnya di Asia Tenggara dan Asia Timur.

SOAL

Jelaskan secara Ringkas perbedaan perjuangan sebelum dan sesudah tahun 1908 ?

JAWAB

Sebelum tahun 1908, perjuangan di Indonesia lebih difokuskan pada resistensi terhadap penjajahan kolonial Belanda. Perlawanan ini sering kali bersifat lokal dan terfragmentasi, dengan berbagai kelompok etnis atau daerah berjuang secara terpisah. Salah satu bentuk perlawanan yang terkenal adalah perlawanan melawan sistem tanam paksa, yang memaksa rakyat Indonesia untuk menanam tanaman komersial untuk kepentingan kolonial Belanda.

Setelah tahun 1908, terjadi peningkatan kesadaran nasional di kalangan intelektual dan pemimpin muda Indonesia. Pada tahun yang sama, didirikanlah organisasi Budi Utomo, yang menjadi organisasi pergerakan nasional pertama di Indonesia. Perjuangan setelah tahun 1908 menjadi lebih terorganisir dan terkoordinasi, dengan fokus pada perjuangan politik dan kebangsaan yang lebih luas. Berbagai organisasi nasionalis seperti Sarekat Islam (SI) dan Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Jadi, perbedaan utama antara perjuangan sebelum dan sesudah tahun 1908 adalah pergeseran dari perlawanan lokal dan terfragmentasi menjadi perjuangan nasional yang lebih terkoordinasi dan terorganisir, dengan fokus pada kemerdekaan politik dan kebangsaan Indonesia.

SOAL

Jelaskan isi Perjanjian Renville serta tanggapan rakyat Indonesia ?

JAWAB

Perjanjian Renville adalah perjanjian yang ditandatangani antara Belanda dan Republik Indonesia pada tanggal 17 Januari 1948 di atas kapal perang Amerika Serikat USS Renville yang berlabuh di Teluk Jakarta. Perjanjian ini diadakan sebagai upaya untuk mengakhiri Konflik Indonesia-Belanda yang telah berlangsung sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Isi utama dari Perjanjian Renville adalah:

  1. Penarikan Garis Demarkasi: Perjanjian ini menetapkan sebuah garis demarkasi sementara yang membagi wilayah Indonesia menjadi dua zona, yaitu zona yang dikuasai oleh Belanda dan zona yang dikuasai oleh Republik Indonesia. Garis demarkasi ini didasarkan pada situasi lapangan pada saat perjanjian tersebut ditandatangani.
  2. Pengaturan Tentang Irian Barat: Perjanjian ini juga menetapkan bahwa status politik Irian Barat (sekarang Papua) akan ditentukan dalam waktu enam bulan setelah penandatanganan perjanjian tersebut.

Tanggapan rakyat Indonesia terhadap Perjanjian Renville sangat bervariasi. Di satu sisi, ada yang melihat perjanjian ini sebagai langkah menuju perdamaian yang diharapkan setelah bertahun-tahun konflik. Namun, di sisi lain, ada juga yang merasa kecewa dan tidak puas dengan perjanjian tersebut. Beberapa kelompok politik dan militer di Indonesia, termasuk kelompok yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Ventje Sumual dan Mayor Soekarno, menentang perjanjian ini karena merasa bahwa perjanjian tersebut merugikan Indonesia dengan memberikan sebagian besar wilayah kepada Belanda.

Dalam konteks yang lebih luas, Perjanjian Renville hanya memberikan penundaan sementara terhadap konflik antara Belanda dan Indonesia, karena tidak lama setelah itu, terjadi Agresi Militer Belanda I yang memperpanjang konflik tersebut. Perjanjian Renville menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, tetapi juga memperlihatkan kompleksitas dan tantangan dalam mencapai perdamaian yang stabil dan berkelanjutan.

SOAL

Menurut anda, Mengapa Demokrasi Terpimpin mengalami kegagalan ? Jelaskan pendapat Anda secara jelas ?

JAWAB

Demokrasi Terpimpin adalah sistem pemerintahan yang diperkenalkan oleh Presiden Soekarno di Indonesia pada tahun 1959 setelah pembubaran parlemen dan penghapusan sistem demokrasi liberal. Dalam Demokrasi Terpimpin, Soekarno memiliki peran sentral sebagai pemimpin tunggal yang mengendalikan segala aspek kehidupan politik, ekonomi, dan sosial di Indonesia.

Ada beberapa alasan mengapa Demokrasi Terpimpin mengalami kegagalan:

  1. Konsentrasi Kekuasaan: Dalam Demokrasi Terpimpin, kekuasaan terpusat pada satu pemimpin, yaitu Soekarno. Konsentrasi kekuasaan ini menyebabkan kurangnya sistem pengawasan dan keseimbangan kekuasaan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penyalahgunaan kekuasaan dan keputusan yang otoriter.
  2. Ketidakstabilan Politik: Meskipun secara teori Soekarno menciptakan sistem yang ia klaim sebagai “demokrasi terpimpin”, namun dalam praktiknya, sistem ini tidak mengakomodasi ruang bagi oposisi yang kuat. Ini menyebabkan ketidakstabilan politik karena kurangnya mekanisme untuk menyelesaikan konflik politik secara damai.
  3. Krisis Ekonomi: Di bawah Demokrasi Terpimpin, kebijakan ekonomi sering kali didasarkan pada konsep ekonomi terencana yang diarahkan oleh negara. Pendekatan ini tidak efektif dalam mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menciptakan ketahanan ekonomi. Akibatnya, Indonesia mengalami krisis ekonomi dan ketidakstabilan sosial.
  4. Perlawanan dan Tantangan: Demokrasi Terpimpin menghadapi perlawanan dari berbagai kelompok dan elemen dalam masyarakat yang menginginkan lebih banyak kebebasan politik dan demokrasi yang lebih substansial. Gerakan ini mencapai puncaknya pada tahun 1965 dengan terjadinya Gerakan 30 September dan peristiwa G30S/PKI yang berujung pada pemberangusan PKI dan kekuasaan militer di bawah rezim Orde Baru.

Dengan demikian, kegagalan Demokrasi Terpimpin dapat dilihat sebagai akibat dari konsentrasi kekuasaan yang berlebihan, kurangnya partisipasi politik yang inklusif, ketidakstabilan ekonomi, dan perlawanan terhadap sistem otoriter yang dibangun oleh Soekarno.

SOAL

Bagaimana upaya pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla dalam memberantas KKN dan memajukan pendidikan di Indonesia ?

JAWAB

Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK), terdapat beberapa upaya yang dilakukan untuk memberantas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta memajukan sektor pendidikan di Indonesia. Berikut adalah beberapa upaya tersebut:

  1. Pemberantasan KKN:
    • Pembentukan KPK: Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2002. KPK berperan dalam melakukan penyelidikan dan penuntutan terhadap kasus-kasus korupsi yang melibatkan pejabat negara dan pihak swasta.
    • Penegakan Hukum: Pemerintahan SBY-JK juga meningkatkan upaya penegakan hukum terhadap kasus-kasus korupsi melalui lembaga penegak hukum seperti kepolisian, jaksa, dan pengadilan.
    • Transparansi dan Akuntabilitas: Pemerintahan SBY-JK juga melakukan upaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara, termasuk melalui penyediaan informasi publik dan reformasi administrasi publik.
  2. Pemajuan Pendidikan:
    • Program Pendidikan Gratis: Pemerintahan SBY-JK meluncurkan program pendidikan gratis pada tingkat dasar dan menengah untuk memastikan akses pendidikan yang lebih luas bagi anak-anak Indonesia.
    • Peningkatan Infrastruktur Pendidikan: Upaya dilakukan untuk meningkatkan infrastruktur pendidikan, seperti pembangunan sekolah-sekolah baru dan perbaikan fasilitas pendidikan yang sudah ada.
    • Peningkatan Kualitas Pendidikan: Pemerintahan SBY-JK juga berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengembangkan kurikulum yang lebih relevan dan memperbaiki kualitas pengajaran serta pelatihan guru.
    • Peningkatan Akses Pendidikan Tinggi: Upaya dilakukan untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi dengan menyediakan beasiswa dan program-program bantuan keuangan bagi mahasiswa yang kurang mampu.

Meskipun terdapat berbagai upaya yang dilakukan, tantangan dalam memberantas KKN dan memajukan pendidikan di Indonesia masih terus ada. Proses reformasi dan pembangunan dalam dua bidang tersebut membutuhkan waktu, konsistensi, dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga-lembaga terkait.

SOAL

Jelaskan Latar belakang Agresi Militer Belanda II

JAWAB

Agresi Militer Belanda II, yang terjadi pada tahun 1948, merupakan serangan militer kedua Belanda terhadap Republik Indonesia yang baru merdeka. Latar belakangnya melibatkan sejumlah faktor yang menyebabkan eskalasi konflik antara Belanda dan Indonesia, termasuk:

  1. Ketidakpuasan Belanda terhadap Kemerdekaan Indonesia: Meskipun Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, Belanda menolak untuk mengakui kemerdekaan tersebut dan berusaha untuk mengembalikan wilayah jajahannya di Indonesia.
  2. Kepentingan Ekonomi: Belanda memiliki kepentingan ekonomi yang besar di Indonesia, terutama terkait dengan perkebunan dan sumber daya alam. Mereka ingin mempertahankan kendali atas ekonomi Indonesia untuk mendukung pemulihan pascaperang pasca-Perang Dunia II.
  3. Persoalan Papua: Selain Jawa, Belanda juga memiliki wilayah Papua (Irian Barat) yang menjadi sumber konflik. Indonesia menuntut kedaulatan penuh atas Papua, namun Belanda menolak.
  4. Reaksi terhadap Polisi Aksi Militer: Pada tahun 1947, Republik Indonesia meluncurkan Polisi Aksi Militer (APRA) yang bertujuan untuk membebaskan wilayah-wilayah yang masih diduduki oleh Belanda. Tindakan ini membuat Belanda semakin resah dan mengintensifkan persiapannya untuk melakukan intervensi militer.
  5. Kesulitan Politik di Indonesia: Di dalam negeri, Republik Indonesia menghadapi kesulitan dalam membangun pemerintahan yang stabil dan meredakan konflik internal, yang memicu kekhawatiran di pihak Belanda bahwa Indonesia bisa menjadi basis untuk komunisme.

Dengan latar belakang ini, Belanda akhirnya meluncurkan Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948, dengan tujuan untuk mengakhiri keberadaan Republik Indonesia dan mengembalikan kendali kolonial di wilayah Indonesia. Konflik ini berlangsung selama beberapa bulan dan berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1949, diikuti dengan perundingan yang menghasilkan pengakuan resmi Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia. Agresi Militer Belanda II meninggalkan dampak yang dalam dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, dengan menegaskan tekad bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya.

Semoga bermanfaat yo Bolo