Film “Surat dari Ibu” mengisahkan seorang ibu bernama Ratih (Dian Sastrowardoyo) yang menulis surat untuk anak perempuannya, Kartini (Jajang C. Noer), sepeninggalnya. Surat-surat itu menjadi penuntun Kartini dalam menjalani hidup dan merajut kembali hubungannya yang renggang dengan sang ibu.
Metode:
Film ini menggunakan gaya penceritaan epistolary, di mana narasi disampaikan melalui surat-surat yang ditulis Ratih kepada Kartini.
Referensi: Film ini diadaptasi dari novel berjudul “Surat dari Ibu” karya Jenny Prasetyo.
Daftar:
Surat-surat Ratih berisi berbagai pesan kehidupan, antara lain:
Pentingnya memaafkan dan melupakan masa lalu
Kasih sayang ibu yang tak terbatas
Kegigihan dalam menghadapi rintangan
Makna hidup yang sesungguhnya
Urutan:
Kartini awalnya kesulitan untuk terhubung dengan surat-surat ibunya
Saat dia membaca surat-surat itu, dia mulai memahami sudut pandang ibunya dan perasaannya sendiri
Kartini lambat laun bisa berhubungan kembali dengan ibunya dan dirinya sendiri
Melalui surat-suratnya, Ratih memberikan Kartini sebuah “panduan hidup”.
Kutipan: “Surat-surat ibu adalah peta hidupku. Menuntunku menemukan jalan pulang, menemukan kembali diriku yang sesungguhnya.” – Kartini
Film “Surat dari Ibu” mengajarkan kita tentang:
Kekuatan cinta seorang ibu
Pentingnya komunikasi dalam keluarga
Penyembuhan luka masa lalu melalui pengampunan
Referensi:
“Surat dari Ibu” (Film): https://www.youtube.com/watch?v=m5FUkMh5rzA
“Surat dari Ibu” (Novel): https://www.gramedia.com/products/surat-dari-ibu